Senin, 01 Oktober 2012

JUDGE (cerpen)



Ruangan ini kini penuh dengan deraian air mata. Yang entah tulus atau tidak mengalir dari pelupuk matanya. Orang-orang ini terlihat begitu meyakinkan saat meneteskan air matanya. Berbeda seperti hari-hari biasa.
Kini mereka beralih ke ruang pribadiku, ruang dimana semua barangku tersimpan dengan rapi. Ruang dimana aku menumpahkan semua rasa sakit yang kurasa. Rasa sakit yang tak pernah kusebar luaskan pada siapapun juga.

“cantik” gumam seorang wanita berkacamata saat memperhatikan foto-foto yang terpajang di dinding-dinding ruangan tersebut, yang tak lain adalah foto diriku sendiri. “kamar ini menunjukkan kalau dia benar-benar pribadi yang menyenangkan” ucap seseorang yang tengah duduk di atas sofa biru milikku. Ruangan ini memang khusus di desain dengan corak penuh warna, mulai dari ranjang dan sprei yang berwarna putih bercorak merah, dinding-dinding yang berwarna ungu dan pink, sofa berwarna biru dan kelambu dan juga lemari berwarna putih. Dan berbagai peralatan yang terbuat dari kayu yang sudah pasti berwarna coklat. Motif-motif pulkadot sangat kental di ruangan ini. bahkan hampir semua barang disini bermotif pulkadot. Dan banyak pula boneka teddy bear disini, karna memang aku sangat menggemari boneka itu. “pribadinya sangat berbeda sekali dengan apa yang kita sering lihat” sambung seorang perempuan yang tengah memakai kerudung.


<<<<<***>>>>>

“wah si cupu udah dateng tuh” hardik seorang pemuda. Aku hanya diam dan terus saja melanjutkan langkahku. “udah jangan di ledekin lagi, nanti si cupunya nangis terus nggak mau sekolah lagi” sambung temannya. “hahahaha” semuanya memperlihatkan tawanya. Aku hanya menatap sinis pada mereka semua dan terus melajuakn langkahku menuju sebuah meja dan kursi yang mungkin hanya mereka sisakan untukku. Sepasang meja dan kursi yang berada di paling belakang. Tak adasatu katapun yang terucap dari bibir ini, tak ada sedikitpun rasa untuk membalas semua perlakuan mereka.

Perjalanan pulang menelusuri koridor gedung pun tak selalu berjalan mulus, melainkan pasti memiliki kendala, entah itu hanya sekedar hadangan dan cemohan semata. Atau yang lebih parah bisa disebut dengan penculikan. Mereka membawaku ke tempat yang sangat sepi dan memperlakukanku seperti seorang budak. Merebut kacamata yang aku pakai. Mereka tau tanpa kacamata itu aku tak dapat menlihat dengan jelas karena memang mataku ini menderita minus. Entah berapa kali aku berganti kacamata dalam seminggu, hampir setiap hari aku membeli kacamata baru karena mereka menginjak kacamata itu, atau melemparnya dn membuat kaca dari kacamataku pecah.
Tanpa mereka sadari, setiap hari aku juga selalu memakai soft lens yang sengaja kubawa untuk menggantikan kacamata yang sengaja di rusak oleh orang-orang yang tak punya perasaan. Namun aku hanya akan memakai alat pengganti kacamata itu saat semua orang telah meinggalkan tempat ini, dan lebih tepatnya gedung ini. Tak mau semua orang melihatku dengan pribadi yang lain.


<<<<<***>>>>>

Mereka semua masih asyik dengan barang-barang yang ada di ruangan pribadi milikku. Mereka membuka isi dari lemariku yang penuh dengan baju-baju bermotif pulkadot. Memeluk boneka milikku. Dan ada juga yang sengaja mengambil fotoku. “gue ambil ah, buat kenang-kenangan” ucap seorang wanita yang memang terlihat childish di antara mereka semua. Mereka semua hanya tersenyum. “di balik kediamannya tersimpan sejuta rahasia” ucap seorang wanit  yang menurutku paling bijak di antara mereka semua.


Kini mereka semua telah sampai dan berkumpul di sebuah tempat yang dimana terdapat ratusan gundukan tanah yang berjajar rapi di samping kanan maupun kiri tempatku berdiri saat ini. Aku mulai mendekati kerumunan orang-orang itu.
Saat semua orang pergi menjauhi tempat itu, aku mencoba menerka tulisan yang terlukis di seonggok batu, terukir sebuah nama “CALISTA ARGALITA”. Ternyata masih seorang pemuda yang masih setia duduk berjongkok memegang gundukan tersebut. “kenapa kamu pergi di saat aku mulai menyadari keberadaanmu dan menaruh rasaku untukmu” gumamnya. Ya, kini aku memang telah pergi untuk selamanya.


THE END

Senin, 13 Agustus 2012

CINTA YANG TERTUNDA


Kicauan burung nan merdu bersama semilir angin tak mampu menggoyahkan hati wanita yang sedari tadi merenung menatap alam yang memancarkan keindahannya. Tak ada lagi untaian senyum di bibir mungilnya, semuanya hilang dengan sekejap. Kini ia sangat merasa bersalah, ia tau penyesalan memang selalu datang terlambat. Andai itu tak terjadi mungkin kini ia tengah asyik mengukir senyuman.
Rasa sesal itu semakin kuat saat ia mengingat kejadian yang telah membuatnya menderita. Saat rasa itu menyerang, ia hanya bisa mengurung tubuhnya dalam ruang pribadinya. Meratapi semua kejadian karena ulahnya, ia ingat semua peristiwa pilu dalam hidupnya bersama seseorang. Kini ia sudah tak memiliki semangat hidup lagi, hari-harinya ia lewati dengan mengurung diri dan merenung. Tak pernah ia mencoba keluar dari bangunan megah yang selama bertahun-tahun ia tempati semenjak kejadian 1 bulan yang lalu yang telah merenggut semangat hidupnya. Ingin ia memutar waktu dan memperbaiki semua kesalahannya.
Namun itu semua hanya angan yang tak akan pernah terwujud, semangat hidup yang telah hilang sungguh menyiksa batinnya. Rasa bersalah yang mendalam membuatnya berpikir untuk mengakhiri hidupnya, namun semua itu selalu gagal untuk ia wujudkan karena rasa takut pada dirinya yang mampu mengalahkan rasa bersalahnya.
Hidupnya berbalik 180 derajat hanya dalam waktu 1 bulan. Ia yang dulu seorang gadis yang kasar dan pemberani kini menjadi seorang wanita yang lemah dan tak berdaya setalah kejadian yang menimpa dirinya itu.semua kejadian itu sangat mengubah hidupnya.


FLASHBACK

Pagi itu seorang gadis tengah bersiap-siap untuk berlibur dengan teman-teman kuliahnya. Ia berencana akan mengadakan penjelajahan di sebuah hutan. Setelah selesai berbenah ia segera turun dari kamarnya yang berada di lantai atas rumahnya dan segera meminta izin pada ibunya. “ma, aku pergi dulu ya” ucapnya di selingi dengan senyum manis. “mau kemana?” tanya mamanya. “Fany mau jalan-jalan sama temen-temen Fany” jawabnya antusias. “jalan-jalan kemana? Ke mall?”. Fany mengerutkan dahinya. “sejak kapan Fany ke mall? Mama ada-ada aja, Fany itu mau jalan-jalan ke hutan” mamanya melotot tak percaya, namun berbeda dengan Fany yang menapat mamanya dengan tatapan santai dan mengukir senyum sembari melahap sarapannya. “
“pagi tante” sapa seseorang yang mengejutkan Fany dan mamanya. “eh Eza udah datang” ucap mamanya. “ma, ini siapa?” ucap Fany yang masih asyik dengan sarapannya. “kenalin ini Eza, anak temen mama”. “Fany” jawabnya cuek. “Fani, nanti kamu perginya sama Eza ya” ucap mamanya dengan senyum mengembang sedangkan Fany membolakan matanya “nggak salah mama nyuruh aku berangkat sama dia, si cowok culun ini”. memang dari segi penampilan Eza terlihat cupu dengan celana panjang dan kemeja kotak-kotak yang di kancingin sampai atas dan di masukin ke celana. “eh kamu jangan nilai dia dari penampilan dong, gini-gini dia rajin nggak kayak kamu yang malesnya minta ampun”. “tapi ma, masak iya Fany ke hutan bawa bawa-bawa dia, yang ada Fany jadi babysitter-nya dong” bantah Fany. “nggak ada tapi-tapian, kalau kamu nggak mau mama nggak akan ngizinin kamu buat pergi”. “ah terserah mama ajalah, ayo”. Fany menarik tangan Eza dan mengajaknya keluar dengan setengah hati, daripada ia tak di perbolehkan pergi oleh mamanya, lebih baik ia menerima permintaan mamanya. Berbanding terbalik dengan Fany, mamanya sangat senang karena anaknya kini sudah mulai bisa menuruti kemauannya walaupun harus ada sedikit gertakan.
Kini hari-hari Fany selalu ditemani oleh Eza, itupun atas rekomendasi mamanya dengan sedikit gertakan. Ia tak mampu menolak keinginan mamanya itu. Eza pun kini mulai mencintai Fany, namun tidak dengan Fany, ia merasa terbebani oleh keberadaan Eza. Sifat Eza yang bertolak belakang dengannya membuatnya merasa tidak nyaman.
Suatu hari tanpa ia duga, Eza menyatakan perasaannya padanya. Namun pernyataan itu di tolak mentah-mentah oleh Fany dan Fany pun mengatakan hal yang mencengangkan. “lo suka sama gue? Gue nggak salah denger?” Eza menggelengkan kepalanya. “eh gaya lo kayak gini mau jadi pacar gue, eh denger ya sampai kapanpun gue nggak akan pernah mau nerima lo” sentak Fany. “lo itu Cuma buat hidup gue menderita tau nggak. Apa sih yang lo lakuin buat gue? Nggak ada kan. Malahan gue yang selalu ngelakuin sesuatu buat lo, ngajak lo jalan, nemenin lo makan” cerocos Fany. “Fan, gue janji bakalan selal ada buat lo, gue akan ngelakuin apa aja asal lo seneng”. “apa buktinya? Gue selalu aja ngerasa susah kalau ada lo. udah gue mau pergi, cepetan masuk anterin gue pulang” Eza segera masuk dalam mobilnya dan mengantarkan Fany pulang.
Saat di perjalan, Eza selalu sama memohon pada Fany agar bisa menerimanya. “ayolah Fan, terima gue, gue janji bakal bahagiain lo”. “kalau gue bilang nggak ya nggak” tolak Fany dengan nada membentak. “ayolah please!!!” mohon Eza dan tanpa sengaja Eza melepaskan kemudinya dan tidak memperhatikan jalanan yang ia lalui. “Eza awas!!!” pekik Fany. Dan
Brukkssss….
Mobil yang mereka tumpangi mengalami kecelakaan. Mobil yang mereka menabrak sebuah truk. Dan keadaan mereka berdua pun sangat parah. Berhari-hari Fany tak kunjung membuka matanya. Ia terbaring lemas di ruang ICU. Namun setelah 2 minggu sejak kecelakaan yang ia alami, akhirnya ia tersadar dari tidur panjangnya. setelah ia sadar dan sudah mulai membaik, ia diperbolehkan pulang. Setelah sampai di rumah, ia menanyakan tentang bagaimana keadaan Eza. namun mamanya hanya bisa diam dan menyerahkan sebuah rekaman.

"saat lo dengerin suara ini, mungkin alam kita udah beda. walaupun gue nggak bisa nemenin lo, tapi gue cukup bahagia karena jantung gue ada dalam tubuh lo. lo jagain jantung gue baik-baik ya. itu bukti pengorbanan gue buat lo"

setelelah suara tadi melemah, terdengar bunyi alat pendekteksi jantung yang mungkin jikaterdengar menandakan kalau orang yang memakai alat itu tidak bisa terselamatkan lagi.

FASHBACK OFF

wanita yang termenung di dalam ruangan pribadinya kini tengah mengingat-ingat kejadian yang merenggut nyawa (calon) kekasihnya itu. andai saja ia menerima pernyataan Eza, mungkin kini ia akan jauh lebih bahagia bersama Eza. Dan karena tak kuat menahan rasa besalahnya, ia pun melawan rasa takutnya dan melaksanakan keinginannya. Ia ditemukan sudah tidak bernyawa dengan tusukan yang tepat mengenai jantungnya, yang lebih tepatnya jantung Eza yang telah di berikan untuknya


THE END

AKHIR PENANTIAN


Terlihat seorang gadis yang tengah menatap lurus ke depan, tatapannya mempunyai arti tersendiri. Tatapan itu tertuju pada seseorang yang telah membuat hari-harinya berwarna. Meskipun warna itu tak selalu cerah namun ia masih menunggu agar kecerahan itu muncul setiap hari di kehidupannya. Ia tak pernah lelah menanti meskipun penantian itu belum tentu membuahkan hasil.

Beberapa saat kemudian sapaan seseorang berhasil menghilangkan fokusnya. “hai Bil” sapanya. “eh hai”.”masih betah aja lo merhatiin dia”.” Come on Bila, move on. Mau sampai kapan lo ngarepin dia”. Nabila tak mendengarkan celotehan temannya itu, pandangannya menyebar ke seluruh sudut kawasan sekolahnya untuk mencari seseorang yang ia perhatikan dari tadi, namun nihil orang itu sudah menghilag dari pandangan Nabila. “ah elo Len. Lo itu merusak pemandangan gue deh, sekarang hilang kan tuh pemandangan” oceh Nabila. “Nabila, bukan salah gue juga kali, lo aja tuh yang kurang kerjaan mandangin orang yang belum tentu mandang lo juga” sanggah temannya. “Alena, gue yakin kalau dia itu juga mandang gue, lo lihat kan sikapnya ke gue”. “hello… sikap aja nggak cukup buat di jadiin bukti, harus ada perlakuan juga dong”. Nabila diam sejenak, ia meresapi kata-kata yang di ucapkan temannya itu. “memang benar selama ini perlakuan dia ke gue biasa-biasa aja, masih umum. Tapi apa salahnya menunggu” batin Nabila. “udah deh Len ngak usah ceramahin gue, masih mending gue punya pujaan hati, daripada elo nggak pernah ngerasain jatuh cinta” sindir Nabila. “eh, walaupun gue nggak pernah jatuh cinta, tapi gue tau lagi mana yang cinta dan mana yang cuma basa-basi doing” sangkal Alena. “udah, ayo masuk kelas” ajakNabila. Alena mengikuti Nabila dari belakang dan menuju ke kelas mereka.

Di dalam kelas Nabila tak konsen dengan mata pelajaran yang diberikan oleh gurunya. Ia hanya fokus pada seseorang di depannya. Bukan gurunya melainkan orang yang telah membuat dirinya berada  di depan gerbang kehancuran. Beruntung sang guru tak memperhatikan tingkah Nabila, jadi ia selamat dari hukuman sang guru. Kini mata pelajaran yang Nabila ikuti telah selesai dan jam pun sudah menunjukkan waktu bagi Nabila dan teman-temannya untuk pulang. “Len, hari ini lo ke rumah gue ya. Temenin gue. Gue di rumah sendirian”. Alena mengetuk-ngetuk dagunya tertanda sedang memikirkan sesuatu. “aduh gimana nih, gue kan ada janji. Masak iya harus gue batalin” batin Alena. “Len, ayo temenin gue” rengek Nabila. “emang bokap nyokap lo kemana?” tanya Alena. “bokap sama nyokap gue lagi di luar kota. Lo nemenin gue cuma sampai bokap nyokap gue pulang. Palingan pulangnya nanti malam”. “ya udah deh gue mau” terima Alena.

Dalam perjalanan ke rumah Nabila, Alena sibuk memainkan BB-nya. Ia terlihat sedang BBM-an dengan seseorang.

“eh sorry, sore ini gue nggak bisa datang” Alena
“emang kenapa?”
“gue nemenin Nabila di rumahnya. Soalnya kasian dia sendirian” Alena
“kenapa harus lo sih yang nemenin?”
“kan gue sahabatnya” Alena
“ih, nyusahin banget sih tuh anak. Jadi batal kan pertemuan kita”
“udah jangan salahin dia, aku kan mau sendiri” Alena
“terus gimana dong sama pertemuan kita?”
“gimana kalo kita tunda nanti malem aja” Alena
“ok! Gue setuju. Nanti malem gue jemput lo setengah 8”
“ok!”Alena

“BBM-an sama siapa sih Len, kayaknya serius banget” tanya Nabila. “hah apa? Oh ini? gue BBM-an sama sepupu gue, katanya dia mau datang ke rumah gue” jawab Alena gragapan. “oh, udah sampai di rumah gue nih. Ayo masuk” Nabila membuka pintu mobilnya dan melangkah menuju rumahnya yang di ikuti oleh Alena. “Len, ke kamar gue aja ya, lebih enak kalo mau cerita” Alena hanya mengangguk saja dan segera menuju ke kamar Nabila.

“eh Len, menurut lo Dicky suka nggak sih sama gue” tanya Nabila. “menurut gue ni ya, dicky Cuma nganggep lo temen doang” jawab Alena pelan-pelan karena tak mau menyinggung perasaan sahabatnya ini. “tapi kenapa sikap dia ke gue kayak gitu?” . Alena mengangkat bahu. “mungkin dia cuma mau bales perhatian lo aja. Selama ini kan lo perhatian banget sama dia”. “bener juga sih Len kata lo. tapi gue nggak bisa move on Len” ucap Nabila. “yang sabar aja ya Bil, mungkin suatu saat Dicky bisa suka sama lo” ucap Alena menyemangati sahabatnya yang tengah terluhat murung itu. “Len, lo mau kan bantu gue buat dapetin dia? Lo kan akhir-akhir ini deket tuh sama dia”. Alena hanya menganggukan kepala tanda iya menyetujui permintaan sahabatnya itu. Saat sedang asyik berbincang dengan Alena, tiba-tiba ada yang mengetuk pintu kamar Nabila.

“mama” pekik Nabila saat mengetahui kalau mamanya sudah pulang. “mama udah pulang, kirain sampai malam”. “ia tadi mama sama papa pulang duluan, soalnya kasihan kamu kan sendirian di rumah” ucap mamanya. “aku nggak sendiri kok ma, aku di temenin sama Alena” Nabila mengarahkan telunjuknya ke arah Alena. “makasih ya Lena udah mau nemenin anak tante yang super duper manja ini. “iya tante sama-sama”.”Bil gue pulang dulu ya, kan mama lo udah pulang”. “cepet banget sih Bil pualngnya. nggak makan dulu, Ini tante mau masak” ucap mama Nabila. “nggak usah tante, nanti papa kelamaan nunggu akunya, soalnya mau ada acara sama papa” sanggah Alena. “oh ya udah kalau begitu. Eh iya ini tante punya oleh-oleh buat kamu” ucap mama Nabila seraya menyodorkan sebuah bungkusan untuk Alena. “eh tante kok repot-repot sih, tapi makasih ya oleh-olehnya”. “nggak repot kok, anggap aja ini bentuk terima kasih tante buat kamu yang udah nemenin Nabila selama tante sama om pergi”. “ya udah, aku pulang dulu ya tante”. “biar Nabila yang nganter” suruh mama Nabila. “nggak usah tante, nanti malah ngrepotin lagi” tolak Alena. “udah lah Len, ayo” sahut Nabila sembari menarik tangan Alena menuju mobilnya. Alena hanya menurut saja.

Mereka pun sampai di rumah Alena. “makasih ya Bil udah nganterin aku” ucap Alena. “iya sama-sama”. “nggak mau masuk dulu?” tawar Alena. “nggak usah deh Len, nanti mama kelamaan lagi nunggu gue” tolak Nabila. “ya udah deh. Hati-hati di jalan ya Bil”. “iya. Sampai ketemu besok “. Nabila melajukan mobilnya. Setelah mobil Nabila menghilang dar tatapan Alena, ia langsung masuk ke dalam rumahnya.

“Assalammu’alaikum pa, Lena pulang”. “Wa’alaikummussalam, udah pulang? Kirain papa kamu mau nginep di rumah Nabila” ucap papa Alena. “enggak lah pa, tadi mamanya Bila udah pulang, jadi Lena juga pamit buat pulang ke rumah. Lena kan mau nemenin papa di rumah dan juga Lena ada janji sama temen Lena” jawab Alena disertai senyuman yang mengembang. “ya udah pa, Lena ke kamar dulu ya”.

“udah jam setengah 7 nih, berarti 1 jam lagi. Gue siap-siap ah, mandi dulu” gumam Alena. Setelah ia selesai mandi, ia segera memilih baju yang cocok untuk ia gunakan. Ia memutuskan untuk memakai sebuah dress warna ungu sedikit di atas lutut dengan pita yang menghiasi salah satu bagian pinggangnya. Di padu dengan high heels dengan warna senada. “sekarang udah siap. Tinggal nunggu jemputan” ucapnya. Terdengar suara klakson mobil di depan rumahnya. “itu pasti dia” Alena langsung keluar dar kamarnya. “pa, Lena pergi dulu ya” pamit Alena pada ayahnya. “hati-hati ya, jangan pulang larut malam” tutur papanya. “iya pa” jawab Alena.

Alena dan seorang temannya sampai di sebuah restoran. Mereka menuju ke sebuah meja yang masih kosong dan segera memesan makanan. “mau pesen apa Len” tanya temannya. “gue chicken steak aja lah sama minumnya cappuccino float”. “ya udah, mbak chicken steak sama cappuccino float-nya 2”. “tunggu sebentar ya” ucap sang pelayan.

“eh ngomong-ngomong lo ngapain ngajak gue ketemuan?” ucap Alena membuka perbincangan. “gue mau ngomong sama lo”. alena menyerkitkan dahi tanda tak mengerti apa maksud temannya itu. “ngomong apaan?”. “pokoknya sesuatu yang penting banget buat gue” jawab temannya. Sebelum Alena melanjutkan pembicaraannya, seorang pelayan menghampiri mereka serta membawa pesanan mereka. “permisi, ini pesanan anda” ucap sang pelayan. “makasih mbak” balas mereka serempak. “sebelum kita lanjutin pembicaraan, lebih baik makan dulu pesanan kita” sambar teman Alena. Mereka pun menikmati makanan yang mereka pesan.

Kini mereka telah selesai makan dan Alena segera melanjutkan perbincangannya yang sempat terputus. “mau ngomong apa sih?” tanya Alena. Tiba-tiba temannya meraih tangan Alena dan mengenggamnya. “Len, gue mau ngomong kalau gue sebenernya suka sama lo” Alena mebolakan matanya, betapa senangnya ia saat mengetahui orang yang ia sukai juga mempunyai perasaan yang sama padanya. “gue nggak salah denger Dick”. Dicky menggeleng dan melanjutkan perkataannya. “gue jujur Len. Lo mau nggak jadi pacar gue?”. Alena semakin tak percaya dengan apa yang ia dengar. Ia sangat senang mendengar kata itu, namun di  sisi lain ia juga tak mugkin menghianati sahabatnya. “maaf Dick, gue ngga bisa terima lo” jawab Alena. “kenapa Len? Apa lo nggak suka sama gue?” tanya Dicky. “bukan Dick, tapi gue nggak mau hianatin sahabat gue sendiri, gue udah janji bakal deketin lo sama dia, nggak mungkin gue pacaran sama lo” tutur Alena. “tapi yang gue suka itu elo bukan Nabila sahabat lo” sentak Dicky. “tapi Dick, cinta itu bisa datang kapan aja dan tak terduga datangnya, siapa tau kalau lo deket sama Nabila lo bisa cinta sama dia” jelas Alena. “terus mau lo apa?” tanya Dicky. “gue mau lo deketin Nabila” jawab Alena. “lo gila. Kalau gue deketin Nabila, itu sama aja gue nyiksa dia dan diri gue sendiri” bantah Dicky. “gue mohon Dick, demi gue” Alena mengenggam tangan Dicky dengan erat sembari menunjukkan raut wajah memohon. “nggak gue nggak bakalan nurutin kemauan lo” Dicky pergi meninggalkan Alena.

Alena berlari dan memeluk Dicky dari belakang dan berkata “Dicky, aku cinta sama kamu” di selingi dengan isakan. Dicky membalikan badannya dan menyentuh pundak alena. “kalau kamu cinta sama aku, kenapa kamu suruh aku deketin Nabila” tanya Dicky. “aku udah terlanjur janji Dick sama dia” jawab Alena. “kalau memang itu maumua aku akan lakukan. Tapi jangan salahkan aku kalau aku membuatnya terluka” tutur Dicky. “makasih Dick, aku yakin kamu pasti bahagia sama Nabila” Alena tersenyum paksa. Kini mereka saling berpelukan, tak mereka hiraukan perhatian semua pengunjung restoran yang tertuju pada mereka berdua. “kalau gitu, sekarang aku antar kamu pulang” ucap Dicky. Alena hanya mengangguk dan Dicky menggandeng tangan Alena menuju ke tempat parkiran.

Kini Nabila sedang asyik berbincang-bincang di kelasnya. Tiba-tiba saja Dicky datang menghampiri mereka berdua. “eh, Bil ke kantin bareng yuk” Nabila hanya cengo mendengar perkataan Dicky. “Bil, lo di ajak ke kantin tuh sama Dicky, tunggu apalagi cepetan pergi” sahut Alena. “eh iya ayo” jawab Nabila. Kini senyum mengembang pada bibir Nabila dan juga Dicky. Dicky memang mengajak Nabila. Namun merhatiannya masih tertuju pada Alena yang tengah memandang ia dan juga Nabila dengan senyum kecut. “kamu yang minta ini semua. Jadi jangan salahkan aku kalau kamu terluka” ucap Dicky dalam hati.

“Bil, gue suka sama lo. lo mau kan jadi pacar gue” ucap Dicky tiba-tiba dan sukses membuat Nabila tersedak saat meminum minumannya. “gue nggak salah denger Dick?”. “enggak” jawab Dicky tegas. “cepet banget si Dicky nembak gue, perasaan baru kemarin gue suruh Alena buat deketin gue sama Dicky” batin Nabila. “gimana? Lo mau nggak” tanya Dicky. “iya Dick gue mau” jawab Nabila. “ya udah, gue pergi dulu. Ada urusan mendadak” ucap Dicky.

“Alena” pekik Nabila. “kenapa sih Bil?” tanya Alena. “gue udah jadian sama Dicky” jawab Nabila antusias. “wah, selamat ya Bil, longlast ya” ucap Alena disertai senyum terpaksa. Tiba-tiba handphone Alena bergetar, ada satu pesan masuk. “aku udah jadian sama Nabila. Ini kan mau kamu, jadi jangan sampai kamu nyesel”. kira-kira itulah isi dari pesan yang di terima oleh Alena. “makasih ya kamu udah ngabulin permintaan aku. Aku nggak bakalan nyesel kok” dan itu isi balasan dari Alena.

Kini Nabila dan Dicky sudah resmin pacaran. Namun Dicky masuh belum melupakan Alena dan masih sangat perhatian terhadap Alena. Melebihi perhatiannya pada kekasihnya Nabila. Itu terbukti saat kaki Alena terkilir akhibat  jatuh saat ia sedang olahraga. “Len, kamu ngga pa-pa” tanya Dicky. “aku nggak pa-pa kok Dick” jawab Alena. Tanpa pikir panjang Dicky menggendong Alena dan membawanya ke UKS. Kejadian itu sangat membuat Nabila cemburu. Namun ia merasa tak pantas jika cemburu dengan sahabatnya yang telah berjasa atas bersatunya dia dan Dicky. “mereka berdua memanggil dengan sebutan aku-kamu?” heran Nabila. “udah lah, mereka kan emang deket jadi ngapain cemburu” batin Nabila.

Alena memutuskan untuk melanjutkan study-nya ke luar negeri.  Kini Nabila dan Dicky makin mesra. Dicky kini mulai mencintai Nabila, namun perasaannya terhadap Alena masih tetap ada. Kini Dicky sadar, memang benar apa yang di katakan Alena. “cinta itu bisa datang kapan aja dan tak tau kapan datangnya”. Saat ini Dicky dan Nabila tengah berada di sebuah taman. “Bil, aku mau ngomong sama kamu”. “ngomong aja”. “sebenernya dulu aku nembak kamu itu terpaksa, itu semua permintaan dari Alena. Sehari sebelum aku nembak kamu, aku udah nembak Alena terlebih dulu, tapi dia nolak aku dengan alasan nggak mau hianatin kamu” tutur Dicky. “jadi selama ini kecurigaan aku bener dong kalau kamu suka sama Alena” tanya Nabila. “iya, tapi kami sepakat untuk mengubur perasaan kami dan Alena menguburnya dengan cara dia melanjutkan study-nya ke luar negeri. Tapi berbeda denganku, aku menguburnya dengan cara mencintai kamu” ucap Dicky. “jadi selama ini Alena ngorbanin perasaanya buat aku?” ucap Nabila. “iya” jawab Dicky. “tapi sekarang aku beneran cinta sama kamu, melebihi cintaku pada Alena. Itu semua karena perhatianmu padaku. Jadi aku mohon jangan tinggalin aku” ucap Dicky. “apakah perkataanmu itu jujur?”. “tentu saja” ucap Dicky pasti. “buktikanlah” jawab Nabila. Dicky langsung saja mengecup mesra Nabila dan Nabila pun menikmati kecupan dari Dicky. Setelah beberapa lama mereka mengakhirinya. “itu bukti ketulusanku padamu” ucap Dicky. “aku percaya” Nabila memeluk Dicky dengan erat dengan senyuman yang menghiasi bibirnya.

THE END

KEDATANGANNYA MERUBAH SEGALANYA (cerpen)


Pandangan lurus dan tatapan kosong tengah menaungui tubuh seorang gadis yang telah lama termenung dalam ruang pribadinya. Hatinya seakan sudah membeku. Perasaan lembut yang ia miliki kini telah luntur terbawa arus kehidupannya.
Sakit hati yang ia rasakan membuatnya terpuruk dalam kesendirian. Tak I bedulikan lingkungan sekitarnya yang seakan berlomba-lomba memberi semangat agar ia segera bangkit adri renunagnnya.
Seorang pemuda tampan pun tak mampu menghilangkan rasa sakit yang menderanya. Gadis itu seakan menjadi manusia yang tak bernyawa. Kasih sayang yang ia dapatkan dari seorang pemuda tampan yang kini setia menemaninya pun tak kunjung membuat hatinya goyah. Ia tetap pada pendiriannya.
Sakit hati rasanya saat ia mengingat perlakuan orang yang ia sayangi. Orang itu meninggalkannya begitu saja hanya karena suatu hal yang ia lakukan demi orang yang ia sayangi, namun kejadian itu justru meninggalkan bekas luka yang mendalam baginya. Kejadian yang tak pernah ia lupakan. Kejadian yang membuat sebagian hidupnya menjadi tak berguna. Sia-sia saja pengorbanannya saat itu. Kini orang yang ia sayangi entah kemana, sudah berbulan-bulan tak ada kabar darinya.


Saat itu, saat dimana ia tengah berjalan bersama kekasihnya, kekasih yang sangat ia cintai dan ia sayangi melebihi dirinya sendiri. Dan disinilah keterpurukan itu di mulai. Kekasihnya yang tengah asyik bercanda dengannya tak mengetahui jika dari arah depannya ada sebuah kendaraan yang melaju dengan kecepatan tinggi dan tak membutuhkan waktu lama kendaraan itu sudah bisa membuat seorang gadis yang bernama Rani Oktavia tak sadarkan diri. Tujuan sebenarnya dari Rani adalah menyelamatkan kekasihnya, yaitu Yuda. Namun naas, niat baiknya justru berujung petaka. Rani yang sudah tak sadarkan diri langsung saja di larikan ke Rumah Sakit. Dan kekasihnya itupun terlihat sangat shok dengan kejadian yang di alami oleh Rani.


Saat ia terbangun dari tidur panjangnya, ia memutar bola mata indahnya mengelilingi semua sudut ruangan yang ia tempati saat ini. namun hanya kekecewaan yang ia dapat. Orang yang sangat ia harapkan kehadirannya justru taka da di sampingnya. Kini ia hanya di temani oleh alat-alat medis yang tertempel pada tubuh mungilnya.
Sesaat setelah ia membuka mata indahnya, ada seorang perawat yang masuk ke dalam ruangannya. “suster, kenapa kaki saya tidak bisa di gerakan?” perawat itu hanya memasang muka dengan penuh penyesalan. “sebelumnya saya minta minta maaf, kaki anda mengalami kelumpuhan” Rani hanya bisa menangis meratapi nasibnya, namun ia masih mencoba tegar dan kembali bertanya pada sang perawat “apakah ada seorang leki-laki yang datang kesini setiap harinya?” suster itu hanya menggeleng “setau saya taka da seorang laki-laki pun yang datang kesini, hanya terkadang mama anda datang menemani anda saat anda tak sadarkan diri” jelas sang perawat. “lalu siapa yang mengantarkan saya kesini setelah saya mengalami kecelakaan tersebut?”. Suster itu tampak sedang berpikir “ada seorang laki-laki yang mengatarkan anda” jawab perawat. “apakah suster tau siapa namanya?” tanya Rani sekali lagi. “maaf saya tidak tau siapa namanya” terang sang perawat. “saya keluar dulu ya” izin sang perawat. “iya sus, terima kasih atas jawabannya dari pertanyaan saya” Rani menyunggingkan senyumnya yang di balas dengan senyuman juga oleh sang suster.
Berhari-hari Rani terdiam dalam ruang inapnya. Ia selalu menunggu kehadiran seseorang yang sangat spesial baginya., namun orang itu tak kunjung menampakkan batang hidungnya. “kemana sih kamu Yuda” gumamnya dalam kesendirian.
Sampai ia keluar dari tempat yang telah mengurungnya selama berminggu-minggu itu, sang kekasih -yang ia tunggu-tunggu tak kunjung datang menghampirinya.
Kini ia telah menempati ruang pribadinya, tak lagi ada bau obat-obatan yang menyengat indra penciumannya. Hanya saja masih ada beberapa butir obat yang harus ia minum setiap harinya.
Ia terus saja merenung memikirkan sang pujaan hati yang tak kunjung datang menemuinya. Sampai renungan itu pudar saat orang yang ia tunggu menampakkan dirinya. Sungguh kebahagian baginya, ingin sekali ia melompat dalam pelukan sang kekasih yang sudah lama di rindukannya, namun apa daya.
“Yuda, akhirnya kamu datang juga” pekiknya. Yuda hanya menyinggukan sedikit senyum terpaksa. “Ran, aku pengen ngomong sesuatu sama kamu” seru Yuda. “ngomong aja, aku bakal dengerin dengan senang hati kok” ucap Rani. “aku mau kita putus” ucap Yuda. Seketika itu pula Rani membolakan matanya. Ia tak percaya dengan pernyataan yang terlontar dari bibir Yuda. “kamu bercanda kan?”. Yuda menggeleng “aku serius Rani”. “tapi atas dasar apa kamu mau putus sama aku?” tanya Rani. “aku nggak mau punya pacar cacat” seketika tubuh Rani terasa lunglai akhibat perkataan Yuda. Bagai tertusuk beribu-ribu anak panah saat mendengar ucapan kekasihnya itu, yang lebih tepatnya kini adalah mantan kekasih. “tapi aku seperti ini juga karena nolongin kamu”. “ngapain juga kamu nolongin aku, kenapa kamu nggak biarin aku aja yang di tabrak” sanggah Yuda. “karna aku sayang dan cinta sama kamu Yuda”. Jawab Rani lirir. “aku nggak butuh kasih sayang dancinta dari orang cacat seperti kamu”. Seakli lagi Yuda telah membuat hatinya hancur berkeping-keping. Rani tak menyangka, Yuda yang dulu tak pernah mengeluh padanya sama sekali, kini seakan berubah 180 derajat. “please jangan tinggalin aku” kini air mata Rani sudah tak bisa terbendung lagi. Butiran bening itu tumpah begitu saja membasahi hampir seluruh wajahnya. Namun Yuda sama sekali tak menggubrisnya, ia malah pergi meninggalkan Rani sendiri dalam keterpurukannya.

Setelah kepergian sang kekasih, kini hadir seorang pemuda tampan yang dengan tulus merawat dan menyayanginya. Namun Rani masih tetap saja diam dalam pendiriannya. Ia tak mau berbicara pada satu orang pun. Termasuk sang pemuda itu. Sampai pada suatu hari pendirian itu luntur saat pemuda yang bernama Rafael itu mengatakan suatu kalimat yang membuat Rani tersadar dari renungannya. “Ran, kamu nggaj boleh dong gini terus, kamu harus bisa buktiin ke Yuda kalau kamu bisa tanpa dia. Kamu harus balas semua perlakuan Yuda ke kamu” itulah kira-kira ucapan Rafael yang membuat Rani tersadar. Rani menyungginggkan senyumnya pada Rafael, dan tanpa terduga Rani mengucapkan sebuah kata-kata. “kamu bener Raf, aku harus bisa buktiin ke Yuda kalau aku bisa tanpa dia. Aku akan balas senua perlakuan dia ke aku dulu” Rafael sangat senang mendengar apa yang di katakana oleh orang yang ia sayang. “kalau gitu sekarang kita mulai dari hal yang kecil. Gimana kalau kita jalan-jalan?” ajak Rafael. Rani hanya menganggukan kepala dan menyinggungkan senyum pada Rafael pertanda ia setuju dengan perkataan Rafael. “akhir aku bisa buat kamu bangkit lagi Ran.  Aku bisa tepatin janji aku” gumam Rafael dalam hati kecilnya.
Kini Rani dan Rafael menjadi semakin dekat, bahkan sudah seperti sepasang kekasih. Meskipun Rani harus memakai kursi roda saat akan beraktivitas, namun ia menjalaninya dengan penuh keikhlasan. Sampai suatu hari hal yang mengejutkan terjadi lagi. Rafael yang akan menyeberang tidak memperdulikan kendaraan yang lewat. “Rafael awas” pekik Rani. Rafael yang kaget, seketika tubuhnya menjadi kaku tak bisa digerakan. Seketika itu pula Rani berlari dan memeluk Rafael yang tengah berada di tengah jalan. Namun takdir berkata lain, kali ini semua selamat dari tabrakan itu, dan tak ada luka sedikitpun pada tubuh mereka berdua. Itu semua karena mobil yang akan menabrak mereka berdua berhenti mendadak. Pengendara mobil itu keluar dan berkata “mas, kalau mau nyebrang itu lihat kanan-kiri” omel sang supir. “maaf pak, saya benar-benar terburu-buru tadi” ucap Rafael. “kalau gitu lain kali hati-hati mas” tutur sang supir. “iya pak”. Rafael segera menyingkir dari hadapan mobil itu. “Ran, kaki kamu udah sembuh? Kamu udah bisa jalan lagi sekarang?” rani pun tak menyangka dengan apa yang terjadi padanya. “iya Raf, sekarang aku udah sembuh. Dan ini berkat kamu” ucap Rani. “berarti sekarang saatnya kamu tau yang sebenarnya” kata Rafael. Rafael menggandeng tangan Rani dan membawanya ke masuk ke dalam mobilnya. “kita mau kemana sih Raf?” tanya Rani. “udah kamu diem aja, sebentar lagi kita sampai kok” jawab Rafael.

Rafael dan Rani telah sampai di tempat tujuan. Dan tempat tujuan itu adalah sebuah tempat pemakaman umum. “kita mau ngapain kesini Raf?” tanya Rani. “nah, sekarang kita udah sampai” ujar Rafael. “di sebuah batu nisan itu tertulis sebuah nama YUDA WIRATAMA. “apa maksud dari semua ini Raf?” tanya Rani tak mengerti. “sekarang waktunya kamua tau yang sebenarnya”. “sebenarnya, Yuda telah meninggal seminggu setelah ia memutuskan hubungannya denganmu. Ia tidak ingin kau bersedih karena kepergiaannya. Dan ia mengatakan semua itu hanya untuk membuatmu benci padanya. Saat iya menemuimu, sebenarnya saat itu Ia baru saja sadar dari komanya, ia mempunyai penyakit gagal ginjal” jelas Rafael. Rani hanya bisa menitihkan air matanya. “dan sebenarnya aku adalah saudara tiri dari Yuda” sambung Rafael. “dan aku telah berjanji padanya, bahwa aku akan membuatmu sembuh. Dan semua itu berhasil. Dan kini di depan tempat peristirahatannya, aku ingin ia menyaksikan saat dimana aku akan melamarmu. MAUKAH KAU MENJADI PENDAMPING HIDUPKU?” Rani mengangguk yang berarti ia menerima pinangan Rafael. “dengan senang hati aku menerimamu” ucapnya.

THE END

Sabtu, 04 Agustus 2012

MANFAAT DAUN PEPAYA UNTUK TUBUH KITA


Daun pepaya ternyata memiliki segudang manfaat untuk tubuh kita. Dibalik rasa pahitnya ternyata daun papaya menyimpan khasiat yang begitu banyak. Berikut beberapa manfaat daun papaya :  


1.                 Sebagai obat jerawat.
Bagi kamu, terutama wanita yang merasa tidak percaya diri mempunyai wajah berjerawat, daun papaya dapat mengobatinya yaitu dengan membuatnya menjadi masker. Cara membuat maskernya : ambil 2-3 lembar daun papaya yang sudah tua. Kemudian jemur dan tumbuk sampai halus. Tambahkan satu setengah sendok air, lalu tempelkan dimuka yang penuh dengen jerawat.

2.                  Menambah nafsu makan
Manfaat ini terutama untuk anak-anak yang sulit makan. Caranya: ambil daun pepaya yang segar dan memiliki ukuran sebesar telapak tangan. Kalau sudah ketemu tambahkan sedikit garam dan aie hangat setengah cangkir. Campur semua lalu diblender. Kemudian saring airnya,air itulah yang dapat dimafaatkan untuk menambah nafsu makan.

3.                 Nyeri haid
Wanita jawa zaman dulu sering memafaatkan daun papaya untuk mengobati nyeri haid. Caranya: cukup ambil 1lembbar daun saja, Tambahkan asam jawa dan garam. Lalu campur dengan segelas air dan rebus. Dinginkan sebelum meminum ramuan papaya tersebut.

 semoga artikel yang saya buat ini bermanfaat. Dan selamat mencoba

Jumat, 20 Juli 2012

Jumat, 29 Juni 2012

HOLIDAY TOGETHER

nggak nyangka liburan ke WBL (Wisata Bahari Lamongan) jadi liburan terakhir kita, nggak nyangka juga kalau kita bakalan cepet pisah, pengen banget ngulang kebersamaan kita yang penuh dengan konflik.
mudah-mudahan kita nggak pernah lupa sama kenangan kita.




Sabtu, 26 Mei 2012

D'DEMIT ACTIVITY

  • CLASSMEETING


  • NONTON BARENG 
  • OLAHRAGA

  • PESANTREN KILAT



  • BAKTI SOSIAL 















MOVE ON

MOVE ON? kata ini sering terdengar ditelingaku, aku tidak tau pasti arti kata itu, tapi menurutku MOVE ON berarti berpindah. ingin sekali kumelakukannya, namun mungkin itu sangat susah kujalani, aku yang masih menaruh hati pada masa laluku, membuatku susah untuk MOVE ON.

mungkin saat ini aku memang sedang menjalani proses itu, dan mungkin aku sudah menemukan orang yang akan menjadi tempat pelampiasanku. kata "pelampiasan" memang terdengar sadis. namun memang itulah yang sedang ada dipikiranku saat ini, menjadikan seseorang itu menjadi pelampiasan hatiku.


namun aku tau, aku tidak akan pernah memiliki orang yang ku jadikan pelampiasan. aku mengenalnya mungkin baru sebentar, entah apa yang membuat aku mengaguminya, tapi mungkin  perasaan mengagumi ini tidak bertahan lama. aku ingin segera mengakhiri semua perasaan ini.

Selasa, 24 April 2012

D'DEMIT GIRLS

banyak banget yang udah di lakuin sama D'DEMIT GIRLSnya SPENSA. 
  • SALING TUKAR PIKIRAN


  • BERTAMU KERUMAH TEMEN 



MAIN BARENG



D'DEMIT

nggak nyangka kebersamaan kita tinggal menghitung bulan lagi. dua bulan lagi kita tidak akan bersama. aku pasti merindukan kalian semua. kekompakan,dan kegokilan kalian.

awalnya kita semua nggak setuju dengan perpindahan kelas ini, ada yang bilang udah nyaman sama kelas sebelumnya, ada yang nggak mau pisah sama sahabatnya, tapi semuanya sirna seiring berjalannya waktu. kini saat kita  udah ngrasa nyaman, kita haru berpisah lagi. aku pasti merindukan D'DEMIT CREW saat kita udah nggak bersama lagi. aku berharap kita nggak dipisah lagi.


Minggu, 22 April 2012

PUISIKU

BUKU HARIAN

disini ku tumpahkan semua kasal dan amarah
di selembar kertas yang telah tercoret tinta
ku mengadu segala keluh kesahku
di dalam buku harianku

ku isi selembar demi selembar 
tentang semua perjalanan hidupku
sejak dari aku remaja hingga menuju ke gerbang kedewasaan
kau selalu setia menampung semua tulisan tanganku

segala coretan coretan tertampung di dalamnya
mulai dari kisah yang amat pilu menusuk hati
sampai dengan canda tawa yang mengharukan
semua ku tuangkan kedalam buku harian.

Minggu, 08 April 2012

LES TLAH TIBA

minggu tlah tiba, les pun tlah tiba hatiku gembira campur nyesek. les harus ngafalin tanya jawab dalam bahasa inggris. karena gue males ngafalin, jadi ue memutuskan untuk ngafalin di tempat les.

dengerin temen-temen presentasi walaupun gue nggak ngerti maksudnya, soaalnya nggak niat merhatiin sih, malah sibuk ngobrol sama temen sebangku.

dan akhirnya sesi tanya jawat pun tiba, semuanya pada nyiapin pertanyaan buat sang presentator. termasuk gue juga nyiapin beberapa pertanyaan yang menurut  gue nggak penting. tapi nggak papalah yang penting gue udah tanya.

saat pulang pun tiba, seneng banget rasanya bisa pulang dan terbebas dari belenggu tempat les yang membosankan. awalnya sih berangkat dengan senang hati, tapi setelah pelajaran les di mulai, nyesek mulai datang.

Sabtu, 07 April 2012

PENDAFTARAN

hari pertama PENDAFTARAN PESERTA DIDIK BARU di sekolah berlangsung cukup tertip. karena pendaftaran ini, semua siswa kelas 1 dan 2 SMP nggak dapet pelajaran karna gurunya pad angurusin pendaftaran.

banyak kejadian yang aku lewati bersama teman-teman, mulai dari nonton film bareng sampai liat calon pendaftar yang songong, ada yang pamer tablet, ada yang clingak clinguk nggak jelas. jadi keganggu kitanya.

nonton film yang serem sampai film yang bikin terharu. karna keasyikan nonton film, kita nggak sadar kalo udah waktunya pulang, alhasil kita pulang telat deh

Jumat, 06 April 2012

HANGOUT

setengah hari ku lewati bersama teman-teman keliling kota. dari jam 9 pagi sampai jam 2 siang. di mulai dari rumah @ugick_16 , berlanjut ke VIOLET cafe, ternyata tutup. setelah itu kami memutuskan untuk ke NUANSA cafe, makan es krim sepuasnya sambil ngrumpi. setelah selesai makan kami pun memutuskan untuk ke tempat tujuan selanjutnya, sebenernya sih belum puas, tapi karna tempatnya penuh dan masih banyak yang datang, jadi kami mengalah untuk pengunjung yang baru datang.

dari NUANSA cafe, sebenernya kami ingin melanjutkan ke RED cafe, karna temen-temen pada nggak setuju, akhirnya kami langsung melanjutkan ke GAME FANTASIA. ngePUMP bareng temen-temen, rasanya seneng plus capek. lumayan dari dapet "F" sampai dapet "A", walaupun dengan cara maen bareng-bareng :D.

setelah di rasa capek, kami kembali ke rumah @ugick_16. setelah sampai dengan cara naik sepeda bersama @ugick_16 , @zakitut , @ad_prista , and @wina_ayudya , maklum lah naik sepeda, secara kita aja masih kelas 2 SMP. nggak lupa sebagai muslim yang taat kami pun sholat. setelah itu kami pun melanjutkan rumpian yang tertunda saat di NUANSA cafe.

setelah puas, kami memutuskan untuk pulang ke rumah masing-masing. sebelum itu kami mampir dulu ke warung bakso langganan @ugick_16 and @wina_ayudya. selesai makan kami pulang. di perjalanan kami bertemu dengan seorang polisi yang lewat dengan mobil. kami sempet dapet KLAKSONAN dari sang polisi karna bocengan dengan 3 orang sekaligus, tanpa ada yang pakai helm. setelah sang polisi menghilang, barulah si @ugick_16 sadar HELMnya tertinggal di warung bakso. akhirnya dia pun kembali mengambil helm dan aku dan @zakitut terpaksa menunggunya di pinggir jalan.

Kamis, 05 April 2012

INSPIRASI

aku bikin BLOG ini karena terinspirasi oleh seseorang. dia juga memotivasiku untuk lebih giat belajar, setiap hari aku selalu memikirkannya tanpa sepengetahuannya. aku termasuk secret admirernya.